gambar sistem wick
jadi sistem wick adalah sistem hidroponik menggunakan bak penampung dengan penutup berlubang yang kemudian dimasukkan netpot yang diberi sumbu kain planel. nah untuk harganya kira kira sebagai berikut :
- Stater kit 2 buah lubang 12 = Rp. 60.000
- Netpot + sumbu @24 buah = Rp. 24.000
- Rockwoll 1/4 slab = Rp. 15.000
- Nutrisi AB Mix = Rp. 20.000
- Bibit = Rp. 11.000
total persiapan awal adalah sebesar Rp. 130.000 untuk melakukan percobaan menanam secara hidroponik sistem wick
selain sistem wick dapat juga menggunakan sistem DFT. sistem DFT adalah kepanjangan dari Deep Flow Technique yaitu sistem dengan menggunakan aliran air dan airnya menggenang. bisa dilihat untuk proses membuatnya pada video dibawah ini :
jadi untuk membuat sistem DFT untuk pemula dapat dirinci sebagai berikut :
- Pipa 3" 2 batang = Rp. 130.000 (cari pipa paling tipis dan paling murah)
- Reducer 3x2 = Rp. 15.000
- Dop = Rp. 10.000
- Elbow 3" = Rp. 30.000
- Selang 2 meter = Rp. 12.000
- Pompa 25watt = Rp. 60.000 (pompa aquarium)
- Box kontainer 50 L = RP. 60.000
- Netpot + sumbu @24 buah = Rp. 24.000
- Rockwoll 1/4 slab = Rp. 15.000
- Nutrisi AB Mix = Rp. 20.000
- Bibit = Rp. 11.000
- Peralatan Bor dan pelubang = Rp. 200.000
- Timer = Rp. 75.000
jumlah belanja untuk sistem ini adalah Rp. 662.000
Nah pertanyaannya apa kelebihan dari masing masing sistem ini. untuk sistem wick kelebihannya adalah IRIT sehingga biaya modal awal itu sedikit. akan tetapi untuk percobaan ini rentan gagal sehingga bisa patah semangat. karena sistem ini sedikit repot dalam pelaksanaannya. kalau sistem DFT itu biaya relatif lebih tinggi akan tetapi disini ada sistem yang dapat berjalan dengan sendirinya dan bisa kita atur kapan air itu mengalir. masalah listrik? itu sangat murah. jika dioperasikan 12 jam penuh dari pagi sampai sore dalam sebulan hanya menghabiskan 9000 watt atau 9 kW yang harga listrik per kW paling mahal Rp. 1.467 itu menghabiskan Rp. 13.203. nah kalau saya hanya menyalakan 4 x 15 menit seharinya diatur saat jam2 kalau suhu air mulai meningkat karena matahari jadi saya hanya menghabiskan listrik sebesar kurang dari Rp 2.000. sangat murah bukan?
bagaimana, apakah berminat? tentukan sistem mana yg akan kalian pakai
bagaimana dengan sistem NFT dan DBS? nah ini buat yg sudah pro dan sudah berhasil di 2 sistem diatas. jika kalian sudah mencoba untuk pemula dan berhasil maka kalian pasti akan mencoba yg lebih besar seperti di video dibawah ini :
dalam video diatas itu adalah sistem hidroponik 300 lubang dengan panjang 40 meter menghabiskan dana seitar 3 juta rupiah dengan investasi peralatan dan bahan untuk menanam selama setahun. Mahal?? nah ini tergantung dari sudut pandang mana. kalau saya segini tidak mahal dan tidak murah. sebab untuk memenuhi kebutuhan sayur saya selama 1 bulan itu kurang lebih Rp. 300.000 jadi kebutuhan sayuran saya sekeluarga dalam setahun adalah Rp. 3.600.000. jadi menurut saya dalam setahun kita sudah balik modal investasi peralatan dan sayur yang kita makan aman dari pestisida karena bisa kita kontrol sendiri prosesnya. bagaimana dengan tahun berikutnya? tahun berikutnya peralatan masih bisa dipakai tinggal kita membeli bibit sayuran dan nutrisi tidak lebih dari Rp. 500.000
demikian apabila ada yang ingin ditanyakan bisa di kolom komentar dan akan saya jelaskan pada artikel berikutnya
jangan lupa kunjungi channel youtube kami di :
terimakasih